Sistem Recik dapat juga disebut pelumasan recik yang mana cara pelumasan itu bekerja secara otomatis, perlengkapan dari sistem ini adalah terdiri dari beberapa palung-palung yang sesuai banyaknya dengan jumlah dari batang pemutarnya yang terdapat di dalam motor. Palung itu berada di atas permukaan minyak pelumas yang berada di dalam karter.
Agar supaya palung terisi dengan minyak pelumas dalam jumlah bilangan yang tetap maka di dalam karter di pasang sebuah pompa minyak yang bertugas mengisi minyak pelumas dari karter ke palung. Pompa minyak diputar langsung oleh noken as.
Di bawah dari tutup kaki batang pemutar terdapat penjilat, pada penjilat ini diharuskan mempunyai lubang yang agak besar yang mengambil hubungan dengan as engkol, dengan demikian maka minyak pelumas yang akan dijilat dapat dengan mudah dijangkau oleh as engkol.
Dalam keadaan motor sedang direparasi maka jarak penjilat pada torak di TMB harus diperiksa dan diharuskan pula mempunyai jarak yang tertentu, demikian pula halnya dengan palung-palung yang berada di dalam kruk as.
Selama motor berputar, maka batang pemutar akan memutarkan kruk as sehingga kaki dari batang pemutar berputar membawa as engkol. Pada saat bbatang kaki pemutar berada pada sikap yang paling bawah sekali, penjilat akan menyendok minyak pelumas yang terdapat di dalam palung, yang kemudian dihamburkan di sekitar dan pada dinding-dinding silinder.
Dengan proses di atas, maka dinding-dinding silinder pada as utama dan as engkol sebagian minyak lagi memasuki bantalan as engkol dan berhamburan pula kepada pen torak.
Kelebihan
Kelebihan dari sistem pelumasan recik antara lain adalah:
1. Perlengkapan dari sistem pelumasan ini sangat sederhana.
2. Pada kruk as tidak terdapat lubang pelumasan.
3. Pelumasan dari tiap-tiap batang pemutar tidak tergantung dari yang lainnya.
Kekurangan
Kekurangan dari sistem pelumasan recik antara lain adalah:
1. Pelumasan tidak sesuai dengan banyaknya putaran.
2. Pembagian minyak pelumas tidak sama banyak pada bagian yang terpenting.